Prancis di penghujung abad ke-17 tengah dijamah oleh api revolusi untuk menentang sistem pemerintahan monarki, yang terkenal dengan Revolusi Prancis. Gamers akan bermain sebagai seorang Assassin muda bernama Arno Victor Dorian, yang berusaha mengupas konspirasi Templar di tengah revolusi tersebut. Tentunya gamers tidak akan asing lagi dengan kisah dari franchise ini kan? Apabila gamers memainkan kisah Ezio di game sebelumnya, maka gamers akan menyadari kemiripan Arno dengan sang Assassin dari Italia tersebut; tampan, menarik perhatian, karismatik, dan disukai banyak wanita.
Namun tidak seperti Ezio, gamers dibawa ke dunia Assasin lebih cepat di dalam cerita Arno, sehingga gamers akan merasa bahwa karakterisasi Arno sebelum ia menjadi Assassin kurang dieksplorasi. Kisah percintaan Arno dengan lawan mainnya, Elise, juga kurang kuat mengingat cerita di dalam Unity hanya terfokus pada kisah mereka berdua. Karakter-karakter yang ada di dalam dunia Unity sebenarnya memiliki potensi untuk menguatkan kisah mereka berdua, namun sayang Ubisoft hanya terfokus kepada dua sejoli itu.
Kota Paris di penghujung abad ke-17 adalah kota yang indah, romantis, gelap, dan penuh misteri. Disinilah Ubisoft menunjukkan kemampuan mereka untuk membuat design kota Paris yang cantik, kaya detail, dan menggugah mata. Gamers dapat melihat keramaian massa yang berdemo di depan istana, lahan eksekusi, katedral, maupun pinggiran kumuh kota Paris yang tidak diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar